Hungary, Kota Wisata di Eropa Timur

Hungary, yang sempat dikuasai Turki antara tahun 1526 – 1686 ini, memiliki tatanan kota yang benar-benar memperlihatkan keseriusan pemerintahnya di dalam menata sebuah kawasan terpadu yang memadukan semua nilai positif ke dalam sebuah area yang menjadi tempat wisata yang sedap dipandang mata. Hungary memiliki ibu kota yang bernama Budapest, yang merupakan perpaduan antara wilayah Buda dan Pest yang dipisahkan oleh Sungai Danube (Duna), yang terkenal sebagai sungai terpanjang dalam Kesatuan Eropa, dan terpanjang kedua setelah Sungai Volga.

Di negeri yang dahulu sangat kuat faham komunisnya ini, dimana Kerajaan Komunis baru tumbang pada tahun 1989 seiring dengan kejatuhan Uni Soviet, tidak terlihat gedung-gedung yang tinggi di atas 10 lantai, khususnya di area Budapest. Salah satu alasannya adalah untuk mempertahankan citra bangunan bersejarah dan berarsitektur tinggi khas Eropa, sehingga mampu menarik minat wisatawan manca negara untuk datang ke negeri yang sedang mulai berkembang ini.

Di kota-kota Buda dan Pest juga tidak ditemukan selokan, karena saluran air telah disiapkan dengan matang di bawah jalan. Kita juga dapat minum air yang disalurkan ke apartemen-apartemen langsung dari kran air, berikut kita dapat dengan mudah menikmati aliran gas untuk memasak yang langsung ke dapur apartemen.

Tempat wisata di Hungary sangat dihormati dan dikelola dengan sangat-sangat baik, meskipun sebenarnya sangat sederhana jika dibandingkan dengan Indonesia. Sekecil apapun tempat wisata akan dibuat semenarik mungkin sehingga memaksa ketertarikan para wisatawan untuk melangkahkan kakinya ke sana. Satu contoh, sebuah tempat wisata di Visegrad, yang merupakan tempat wisata bagi mereka yang ingin merasakan udara gunung, sebenarnya tidak ada yang dilihat, bahkan air terjun yang mereka katakan, sebenarnya hanyalah aliran air kecil saja. Namun meski jalan ke sana cukup jauh, disana kita dapat menikmati kereta api terbuka untuk mencapai puncak, untuk kemudian setelah di puncak, pengunjung hanya dapat berjalan kaki sepanjan 3 – 4 km turun ke bawah lagi, dan di bawah menikmati ikan tawar.

Tempat pembuangan sampah terdapat di jalan-jalan kota dengan wadah yang telah membedakan antara sampah kertas, gelas, dan plastik.

Sumber : wido-wordpress

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar